Kamis, 26 Maret 2015

Cerpen: Teman Adalah Segalanya

Karya : Eva Safitri Yuliana

Nama ku Uswatun Khasanah. Aku anak ke-3 dari 3 bersaudara. Aku tinggal bersama ayah ku dan kakak perempuan ku. Pasti kalian bertanya, dimana ibu ku? Ibu ku telah meninggal sejak aku kelas 1 SMP. Semenjak kepergiaan ibu ku, aku merasa bahwa hidup ku ini sudah tak berarti lagi. Karna, hanya ibu ku yang dapat mengerti perasaan ku. Tapi aku salah.
Sejak aku kelas 3 SMP, aku merasa seakan akan aku hidup kembali. Setelah 2 tahun aku terpuruk atas meninggalnya ibu ku. Di kelas 3 ini, beda dengan waktu aku kelas 1 dan 2. Karena, teman teman ku kelas 3A sangat baik pada ku. Ketika aku sedih, ketika aku sedang susah. Mereka selalu ada untuk menghibur ku. Mereka tidak pernah membedakan teman temannya. Dari segi materi bahkan dari segi fisik. Mereka tak pernah mempersalahkannya. Beda dengan teman ku ketika kelas 1 dan 2. Mereka selalu saja membuli ku. Lantaran dari segi materi dan segi fisik ku tidak seperti mereka. Tapi aku selalu sabar dan kuat menghadapi mereka. Bagaimanapun juga, mereka adalah teman ku.
Sampai pada suatu saat, aku berfikir. “Beruntungnya aku, bisa masuk di kelas 3A ini. Karna disini, aku bisa tertawa dan bisa bercanda dengan sesuka ku. Tidak seperti waktu aku kelas 1B dan 2A. Waktu kelas 2A, setidaknya aku masih bisa tersenyum. Tapi ketika aku kelas 1B, jangan kan tertawa. Tersenyumpun aku jarang. Karna, teman teman ku selalu saja membuli ku. Dan menganggap rendah diri ku.” Dulu, mungkin aku hanya mengenal Putri. Karena, hanya dia yang selalu mengerti keadaan ku. Dan mau berteman dengan ku apa adanya. Tanpa melihat dari segi manapun. Di kelas 3A ini aku menemukan sahabat baru,yaitu Maudi dan Nia. Nia dulu juga pernah menjadi teman sekelas ku ketika kelas 7. Tapi Nia yang dulu beda dengan Nia yang sekarang. Nia yang sekarang sangat baik dan selalu ceria bersama ku. Mungkin, dulu ketika kelas 7, Nia segenk dengan Bunga, Jelita, dan juga Siska. Mereka itu adalah kumpulan orang kaya yang selalu saja membuli ku.
Setiap kali aku sedih, Putri, Maudi, dan Nia lah yang selalu menghibur ku. Apalagi Maudi. Dia selalu saja memiliki beribu gaya untuk menghibur ku, membuat ku tertawa, dan melupakan kesedihan ku. Aku bersyukur kepada Tuhan. Mungkin inilah, buah dari kesabaran ku selama ini dalam menghadapi teman teman ku yang selalu membuli ku. Tuhan telah mempersiapkan ini semua untuk ku. Aku tidak pernah menyesal karena pernah sekelas sama Bunga, Jelita, dan Siska. Kalau dulu aku tidak sekelas dengan mereka, mungkin aku tidak akan pernah memetik buah dari kesabaran ku.
Bagi ku teman adalah segalanya. Dan aku tidak akan pernah melupakan teman teman ku. Baik itu yang selalu membuli ku ataupun yang selalu menghibur ku. Karna teman adalah teman. Aku tidak pernah membencinya.
Apalagi Putri, Maudi, dan Nia. Sampai kapanpun aku tidak akan pernah melupakan mereka. Karena merekalah yang selalu ada dan selalu menemani ku. “Ya Allah, terima kasih atas anugerah yang kau beri pada ku. Kau telah kirimkan sahabat yang sangat baik kepada ku. Dan aku minta kepada-Mu. Sayangilah mereka(sahabat-sahabat) ku, hiburlah sahabat sabahat ku sebagaimana mereka sayang dan selalu menghibur ku.”

2 komentar:

Unknown mengatakan...

So sweet :) maaf naa :D

Unknown mengatakan...

y :) =D

Posting Komentar